Lubuklinggau – Dalam rangka memperingati Hari Statistik Nasional (HSN) 2025 yang mengusung tema “Statistik Berdampak untuk Indonesia Maju”, Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Lubuklinggau melaksanakan kegiatan Medical Check Up bagi pegawai, pensiunan, serta mitra statistik. Kegiatan yang digelar pada Jumat, 26 September 2025 di Kantor BPS Kota Lubuklinggau ini mendapat dukungan penuh dari Puskesmas Maha Prana.
Kepala Puskesmas Maha Prana, Ns. Mazidawati, M.Kep, bersama tim tenaga kesehatan hadir langsung memberikan layanan pemeriksaan kesehatan. Selain itu, peserta juga mendapatkan penyuluhan kesehatan yang disampaikan oleh dr. Widia, dokter umum Puskesmas Maha Prana, dengan materi mengenai Diabetes Melitus atau yang dikenal masyarakat sebagai penyakit kencing manis.
Menurut Ns. Mazidawati, kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian Puskesmas Maha Prana dalam mendukung kesehatan ASN, pensiunan, maupun masyarakat sekitar. “Kami berharap layanan pemeriksaan kesehatan dan penyuluhan ini dapat meningkatkan kesadaran semua pihak akan pentingnya menjaga pola hidup sehat dan melakukan deteksi dini penyakit. Hal ini tentunya sejalan dengan program Wali Kota Lubuklinggau: Maju Kotanya, Sejahtera Masyarakatnya,” ujarnya.
Sebanyak 67 peserta yang terdiri dari pegawai BPS, pensiunan, mitra statistik, serta masyarakat sekitar antusias mengikuti rangkaian pemeriksaan kesehatan dan penyuluhan tersebut. Melalui kegiatan ini, peserta diharapkan tidak hanya mengetahui kondisi kesehatan mereka, tetapi juga memahami langkah-langkah pencegahan terhadap penyakit yang dapat muncul akibat pola hidup tidak sehat.
Kepala BPS Kota Lubuklinggau, Uray Naviandi, menyampaikan apresiasi atas dukungan yang diberikan oleh Puskesmas Maha Prana. “Sinergi ini bukan hanya sebatas kegiatan pemeriksaan kesehatan, melainkan juga wujud kolaborasi untuk membangun kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan dalam mendukung kinerja dan pelayanan publik yang optimal,” tuturnya.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa peringatan Hari Statistik Nasional tidak hanya berfokus pada peran data dan angka, tetapi juga memperhatikan aspek penting lainnya, yakni kesehatan sumber daya manusia sebagai penggerak pembangunan.
(*)